Mendekat Pada-Nya
Oleh Bapak Muslih
Taufik kesesuaian dengan petunjuk dan kehendak Allah.
Bertemu dengan hidayah dan iradah-Nya Allah.
Kita diberi hidayah untuk beramal, amal itu bermacam-macam, amal mana yang cocok untuk kita.
Kita mendapati ada orang yang
Cocoknya sholat, ada yang semangat ngaji.
Amal mana yang cocok dengan kita dan kondisi kita juga lingkungan. Maka itu dinamakan sulam Taufiq, agar menjalankan amal-amal kita terbaik untuk Allah
Taufiknya itu kemana? Ujung itu adalah cinta Allah. Dan sebagai pendekat di sisiNya
Target nya adalah Allah Ridho pada kita, kita pun Ridho pada Allah, Allah cinta kita, kita pun cinta Allah. anugerah dari-Nya, murni karena-Nya, cinta pada-Nya dan menyampaikan kepadaNya.
Maka kita niatkan. Maka kita doakan, untuk penulisnya agar Allah memberikan keberkahan.
Makna Minhu, memang diturunkan dari Allah. Ceritanya kitab ini tersusun, penulis adalah cucu Rasulullah, Abdullah bin Husein, Abdullah bin Hasan. Orang Yaman.
Beliau suatu hari tertidur dan bermimpi bertemu Rasulullah. Kemudian didikte, diberi ilmu, begitu bangun, hafal. Dan ditulis. Mudah-mudahan memang benar dari Allah.
Rambut putih Rasulullah itu, ada 20 helai.
Ada seorang ulama bermimpi itu, Imam Bukhori mengikuti Rasulullah, dan telapak kakinya itu pas menginjakkan tapak bekas Rasulullah.
Dan apa yang disampaikan oleh Imam Bukhari itu pas seperti yang dikatakan Rasulullah.
Maka dari itu sangat populer, membuat murid dari gurunya Imam Muslim semakin berkurang, dan muridnya Imam Bukhari itu bertambah banyak.
Muntazilan itu adalah sepenggal kalimat yang diplintir menjadi hoaks. Dan oleh karena itu Imam Bukhari rencana dibunuh, dan saat itu Imam Muslim hadir ketika ada rencana itu, sehingga Imam Muslim menemui Imam Bukhori.
Shahih Muslim itu tidak ada hadits yang dipenggal dari Imam Bukhori.
Imam Bukhori wafat dalam pelariannya, dimakamkan oleh ulama seluruh dunia. Maka mimpi itu betul.
Mimpi para ulama itu benar. Mimpi para nabi itu Wahyu. Walaupun fisiknya tidur, hatinya sadar, tidak tidur.
Lahu artinya kitab ini kita susun karena Allah, semata-mata karena Allah, maka dari itu dibagikan gratis. Tidak dijual. Persembahan untuk dan karena Allah.
Kholisan Lillahi Ta'ala
Ikhlas karena Allah.
Ikhlas ada tiga tingkatan.
Tergantung imam yang mendefinisikannya.
Menurut Imam Al Ghazali
Ikhlas orang awam, khusus, dan lebih khusus
Menurut
Ikhlasnya Mukhlisin, Ikhlasnya Muhiddin (Cinta Allah), Ikhlasnya Orang yang bertauhid (muhawiddun).
Muklisin
Ikhlasnya orang awam:
Beribadah untuk Allah tapi ada niat lainnya dodolan agar payu.
Muhiddin
Dia sholat Dhuha agar selamat dari neraka,
Masuk surga, lepas sama sekali dari niat dunia.
Muwahiddun
Memang tugas kita beribadah, seperti perintah Allah, sehebat apapun surga, sengeri neraka, itu tetap perintah Allah. Misalkan Allah memerintahkan ke neraka, tidak kepanasan, karena Allah yang memerintahkan.
Sholat gau, dzikir ga tau, tapi masuk surga karena ada urat nadinya ada kalimat Laa ila ha illah. Ada orang yang dipindahkan dari surga ke neraka.
Siapa yang tidak tuntas, mengenal Allah, maka akan dituntaskan di alam kubur. Man Rabbuka, tapi dihatinya adalah kerjaan, jabatan.
Wafihi maknanya, dalam rangka ketaatan kepada Allah. Dalam rangka takwa, salah satunya dakwah kepada Allah.
Wa'ilahi: dalam rangka mendekatkan aku kepada Allah.
Arti kitab:
Minhu: mendapat hidayah dari Allah
Wallahu: ikhlas
wafihi: cinta Allah
wa'ilahi: pendekatan diri kepada Allah
Cara mendapat hidayah:
- Mencari hidayah: orang yang mencarinya, 20 tahun baru dapat
- Allah memilih siapa yang dipilih, setelah lek pilih, langsung hidayah orang itu hadir
Comments
Post a Comment