Menonton Film Horor


Sejak usia kapan, anak para ibu dan bapak diajak nonton bioskop? Mengapa? 


Chan Eun Sang seorang tokoh utama dalam drama Korea The Heirs pernah ditanya lawan mainnya ketika sedang menonton film horor, "mengapa dia senang nonton film horor?"

Kutipan dialog dari sumber korea

"Sebenarnya kenapa kau suka film horror?

“Karena tragis. Melihat tragedi seperti itu, penderitaanku rasanya bukan apa-apa jika dibandingkan...”

Bagi yang pernah menonton drama Korea, The Heirs, diperankan oleh aktor dan aktris terkenal Lee Min Ho dan Park Shin Hye, masih terngiang-ngiang kah? sudah bisa move on dong? 

Di Indonesia genre film terbanyak yang ditonton yaitu horor. 

Sumber gambar Genre Film

Di musim liburan seperti ini, ada keluarga yang membuat agenda keluarga dengan menonton bersama di bioskop. 

Dan genre yang dipilih ada yang horor. 


Berikut ini kutipan dari sebuah artikel yang berisi manfaat dari menonton film horor. 

Jadi menurut artikel itu, film horor bisa menjadi wadah penyaluran emosi negatif di tempat aman.

Jadi teringat, Cha Eun Sang tadi ya, dia menonton film horor untuk mengalirkan perasaan atau menyalurkan emosinya. 



Dari kutipan dua gambar di atas, untuk anak-anak, ada yang takut dan ada yang tidak. 

Tergantung anak-anak nya, apa yang ditakutkan juga berbeda. Ada yang takut pocong, laba-laba.


Menurut artikel tersebut, mengatasi rasa takut adalah bagian dari membangun ketahanan. 

Oya ada juga rasa takut dari hal lain, takut ketinggian, fobia ya, fobia melihat bolong-bolong, fobia binatang melata, cicak, kadal, fobia ruang sempit, fobia lain sebagainya. Beda mungkin ya sama takut karena film horor. 


Selain manfaat penyaluran emosi negatif di wadah yang aman, dengan menonton film dapat mengarahkan dan ditempatkan di lingkungan yang terkendali. 


Nah, sumber ahlinya adalah seorang Direktur Operasi Klinis di Enable My Child, yang juga menyediakan terapi pediatrik, Shelli Dry, OTD.

Menurut beliau, menonton film horor bermanfaat bagi anak dalam melatih empati dan pengambilan perspektif, belajar menumbuhkan sikap bertahan hidup dari karakter fiksi ketika mengatasi situasi menakutkan, mengembangkan ketahanan, mengidentifikasi hal-hal positif, menemukan strategi untuk mengatasi. 


Nah, narasumber (narsum) ini juga berpendapat ketika Halloween dan narsum ini mencontohkan budaya Halloween dalam artikel tersebut. 

Memperkenalkan Halloween juga dengan kustom nya termasuk mengajarkan anak untuk mengatasi ketakukan dan trik seram sejak dini, disesuaikan levelnya, ada prosesnya.

Disesuaikan tingkat usia dan kematangan berpikir. 


Narsum juga menyebutkan kondisi,  "anak usia 4 tahun yang masih mencari cara untuk mengelola ketakukan mereka secara alami."


Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa penelitian beliau ini hanya berfokus pada orang dewasa. 

Kebijaksanan dan sudut pandang orang tua berbeda. Dan sifat anak-anak juga berbeda. Disesuaikan dengan value masing-masing keluarga. 


Narsum juga berbagi tips mengkondisikan Anak Menonton Film Horor


Jika ingin mengajak anak menonton film horor, ada baiknya apabila kita memulainya dengan film yang tidak terlalu menakutkan dan menontonnya bersama-sama. 

Ini bisa berupa film kartun atau animasi seperti the Nightmare Before Christmas atau Monsters Inc. 

Ini yang dimaksud dengan memilih film horor disesuaikan dengan level, usia anak, keberanian anak, ini yang mengetahui keadaan atau kondisi adalah orangtuanya sendiri. Jenis film yangdipilih oleh orangtua, kemudian dibicarakan anak mau menonton film apa, atau ketika anak memilih sendiri, dipertimbangkan do dan don't nya. 


Kita bahkan dapat menonton film tersebut pada siang hari untuk mengurangi faktor ketakutan.

Siang hari, atau lampunya dinyalakan. Suaranya tidak terlalu keras. 


Saat menonton film, kita perlu mengakui jika ada sesuatu yang membuat takut dan ceritakan kepada anak-anak bagaimana cara kita mengatasinya.

"Reaksi orangtua dan bagaimana mereka menanganinya sangat penting," ungkap Dry. Tidak perlu terlalu emosional, tetapi jangan merasa kita harus selalu kuat. 

Bersiaplah untuk membicarakan film tersebut dengan anak-anak demi membantu mereka mendekonstruksi elemen apa pun yang mengganggu. 

Setuju sama narsum ahli ini, orangtua jujur dan mengungkapkan perasaan juga uneg-uneg, cara menghadapi dan mengatasi rasa takut yang di alami orangtua.

Film yang ditonton dijadikan bahan obrolan, apa yang dirasa setelah nonton film tersebut, jadi seru, nonton ga asal nonton, dipilah-pilah filmnya, dipertimbangkan efek setelah nonton, berbagi aliran rasa, ada komunikasi before dan after

Nonton film bisa jadi aktivitas quality time untuk keluarga dipergunakan dengan baik momen,  dapat juga komunikasi efektifnya melalui obrolan tentang film yang sudah ditonton. 


Ingatkan pula kepada anak-anak, bahwa mereka selalu memiliki pilihan untuk meninggalkan ruangan atau mematikan film tersebut.



Lantas, jika ada peningkatan mimpi buruk yang membuat mereka sulit tidur, takut pada orang asing, kegelapan, atau ditinggalkan sendirian, mungkin kita tidak bisa mengajaknya lagi menonton film horor. 

Sering kali, kecemasan ini bersifat jangka pendek dan akan hilang seiring berjalannya waktu.

Tapi ini menunjukkan, bahwa anak tersebut mungkin belum siap untuk menonton film horor. 

Jika sebuah film masih membuat orang dewasa takut, mungkin itu bukan pilihan yang baik untuk anak-anak.

Semoga bermanfaat. 

Comments

Popular Posts