Sedekah

 


Tafsir Ringkas Kemenag RI

Orang-orang yang menginfakkan hartanya dalam berbagai situasi dan kondisi, di malam dan siang hari, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, banyak atau sedikit, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya selama mereka mengeluarkannya secara ikhlas dan dengan cara-cara yang baik

Tidak ada kekhawatiran atas mereka bahwa nanti mereka akan mendapat siksa, sebab mereka aman dari siksa karena amal saleh yang mereka persembahkan, dan mereka tidak pula bersedih hati, risau dan gelisah, sebab hati mereka selalu dalam keadaan tenang.

Sumber: Tafsir

Senang kah ketika ingin infak dan wakaf dimana saja, kapan saja, berapa saja, sewaktu-waktu jalan itu ada?

Allah memberikan harta cukup untuk infaq dan wakaf kapan dan berapaan yang diinginkan.

Sembunyi atau Terang-terangan 

Sahabat, benar bahwa menyembunyikan sedekah lebih utama, namun Allah tak pernah melarang hamba-Nya yang bersedekah secara terang-terangan.

Begitu banyak ayat yang menyebutkan kebaikan dari sedekah sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, karena pada keduanya tersimpan pahala luar biasa. Sehingga tak layak bagi kita bersu’udzon pada muslim yang memperlihatkan sedekahnya bahwa mereka melakukan demikian karena ingin pamer.

Bagaimanapun ikhlas dan pamer (riya’) adalah pekerjaan hati yang amat halus, bukan hak manusia untuk menilainya. Terlebih lagi, Allah tidak mengharamkan sedekah dengan terang-terangan:

Untuk apa dan manfaat apa yang bisa dipetik dari sedekah secara terang-terangan. 

Berikut ini beberapa manfaat bersedekah secara terang-terangan yang perlu diketahui:

1. Mencontohkan sekaligus mengajak orang lain untuk turut bersedekah

Bagaimana cara mengajak orang lain melakukan suatu kebaikan tanpa mencontohkannya terlebih dahulu? Mencontohkan merupakan cara terbaik untuk mengajak.

Misal, mau mengajak orang menyumbang banyak untuk wakaf masjid, maka sebisa mungkin diri kita terlebih dahulu yang melakukannya. Sederhana bukan?

2. Wujud syukur atas karunia Allah

Sedekah terang-terangan yang dilakukan dengan ikhlas bisa menjadi wujud syukur atas karunia yang Allah berikan pada diri kita. Karena setiap amal itu tergantung dari niat.

 الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Lalu, apalagi yang membuat diri ragu atau takut dalam bersedekah? Baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan?

Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”

(Q.S. Ar Ra’du: 22)

Ya Allah, semoga Allah memberikan kemampuan untuk senantiasa menafkahkan sebagian rezeki yang Allah berikan, baik secara sembunyi maupun terang-terangan, dalam naungan dan meraih Ridho dan juga Rahmat-Nya. 

Sumber: Sedekah

Comments

Popular Posts