Mengantar

 


Pintu tengah surgaku. Bapak dan Ibu.

Setahun membersamai keduanya, di rumah ku ini.

Kedua orang yang ku cintai dan sayangi karena Allah.

Dimanapun dan kapanpun. Sebaik-baik penjaga dan pelindung, adalah Allah.

Mengantar 
Kamis, 22 Juni 2024, kami mengantar keduanya perjalanan kira-kira 518,4 km.

Perjalanan mengantar yang tak mudah, beberapa kali berhenti untuk BAK dan BAB.

Dukungan suami yang mengantar dan mendorong bapak untuk ke toilet. Dan juga ibu yang juga ingin ke toilet.

Rest Area

Kami berhenti di beberapa rest area, di rest area masih Jawa Tengah kondisi jalan menuju toilet dari parkiran masih terjangkau oleh kursi roda, dan juga sepi karena perjalanan masih malam dan dini hari.

Masuk rest area di daerah Jawa Barat untuk Subuhan, crowded, karena banyak bis piknik dengan anak sekolah yang menggunakan toilet untuk mandi pagi.

Akses ke toilet mengalami kendala untuk kursi roda karena permukaan tidak sama untuk kursi roda lewat, pintu gang sempit untuk menuju ke bilik toilet.

Masjid yang ada di rest area itu juga menggunakan tangga. Dan untuk akses kursi roda cukup menanjak tinggi.


23 Juni 2023
Jam 00.37 WIB
Rest Area KM 319 B Pemalang 

Berhenti
Beberapa kali berhenti di pinggir tol, karena bapak lebih nyaman, tidak ke kamar mandi yang licin lantainya.

Semalaman bapak tidak bisa BAB. Bapak tidak mau menggunakan Pampers.

Di balik fisiknya yang terkena stroke di bagian badan sebelah kiri, otaknya masih berfungsi dengan baik. Daya ingat, mata pun masih baik.

Aku sendiri menuju toilet bersama kedua anakku. Dan penuh. Tidak jadi. 

Langsung menuju masjid menaiki anak tangga, wudhu. Sholat Subuh. 

Setelah sholat kembali ke toilet dan sudah tak banyak penuh untuk mandi. Antri satu orang saja. 

"Bu, penuh toiletnya, tayamum saja, sholat di mobil." kataku ke ibu dengan berat hati. 

Kasihan bapak dan ibu juga mau ke toilet. Tapi kondisinya tidak memungkinkan. 

Perjalanan kami dimulai badha Isya dan sampai di tempat tujuan kira-kira jam 06.00.

Warna-Warni
Aku banyak tertidur selama perjalanan. Beberapa barang di dalam kardus yang sudah ditata rapi oleh ibu sudah kami paketkan. 

Akan tetapi masih banyak yang dibawa mobil, beberapa makanan kami taruh di bangku tengah, belakang supir, akan ibu mudah mengambilnya.

Akan tetapi, memakan tempat untuk kaki kami. Kasihan ibu pegal-pegal kakinya. Kakiku pun lumayan menjadi bengkak semalaman dalam perjalanan. Aku memangku anakku usia 7 tahun, lumayan besar badannya. 

Aku pun tak banyak makan, di perjalanannya. Suami pun membelikan cemilan untuk anak-anak. Anak-anak pun lebih banyak tertidur. Anakku usia 12 tahun duduk di belakang, bersama tumpukkan barang lainnya. 

Tiba
Sesampainya di rumah orang tua, lapar mendera ku. Rasa capek dan ngantuk pun membaur menjadi sebuah harmoni indah. 

Berkali-kali aku tertidur, setelah mandi. Setelah semalaman rasa lelah dan tubuh lengket karena berkeringat, terbasuh oleh air dingin nan segar. 

Anak-anak melepas kangen dan langsung bermain bersama sepupu-sepupunya, melepas kangen dari pertemuan sejak lebaran. 

Kangen belum hilang dan terasa seperti mimpi, Kira-kira Ashar kami kembali berangkat menuju perjalanan kira-kira 502. 8 KM. 

Suami ku tidak sendiri dalam menyetir mobil, kami ditemani kakak dari suami, yang membantu menyetir mobil.

Comments

Popular Posts