Tiga Aturan

 



Tiga Aturan Bakar Lemak


  1. Kontrol Karbohidrat

  2. Prioritas Protein

  3. Jangan takut sama Lemak selama Lemaknya Alami


Kontrol Karbohidrat

Konsumsi karbohidrat berlebihan, jenis sumber pilihan.


Semakin indeks glikemik tinggi maka seratnya rendah.


Gula selalu berteman dengan serat, buah-buahan dan serat itu barengan. 


Mengolah karbohidrat lebih ke unsur rasa, refining. Serat dibuang, rasa yang tersisa.


Dinamakan De Novo Lipogenesis, proses lemak baru yang diciptakan oleh karbo.


Kontribusi terbesar karbohidrat tinggi yaitu di tepung, mie, keripik, kerupuk, kue kering, kue basah, termasuk hidden karbohidrat, misalnya bakso, siomay.


Nasi sebenarnya alami, karena prosesnya sama, karena prosesnya kulitnya dilepas maka indeks glikemiknya tinggi, sehingga potensi tersimpan di sel lemaknya, proses penyimpanan karbo menjadi lemak menjadi lebih cepat lagi.


Insight: 

Memakan umbi-umbian beserta kulitnya akan bagus bagi tubuh.


Kita cenderung membutuhkan Karbo ketika setelah melakukan aktivitas olahraga, memungkinkan kita untuk memakan Karbo.


Tapi jika ingin membakar lemak, jangan konsumsi karbo sebelum berolahraga.


Karena sebelum olahraga, ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk badan biar menggunakan sumber dayanya dari lemak yang masih dipunya tubuh.


Jadi kalau makan karbo dahulu sebelum olahraga, akan rugi karena tubuh tidak akan memakai itu.


Fat burning hanya akan terjadi ketika tidak terjadi kehadiran gula.


Ilmu ini semua gagal total jika kadar lemak di bawah 10%.


Atau di bawah 5% atau remaja yang masih pada kurus. Bukan ide baik.


Sayur-sayuran pertimbangkan pestisida, buah ada nuansa ada rekayasa genetik. Dimana banyak buah yang tidak pada musimnya dan selalu manis.


Konsekuensi jadi gula pada buah rekayasa genetik berpotensi menjadi lebih tinggi.


Potensi disimpan dalam sel lemak menjadi lebih besar.


Prioritas Protein

Zat pembangun untuk semua sel di dalam tubuh, bukan hanya otot, secara hormonal, rambut.


Alasannya karena jika makan selalu kelebihan Karbo atau lemak, protein selalu rendah.


Recommended Daily Allowance (RDA)


Masing-masing negara menganjurkan konsumsi protein -0,7 gram per kg/berat badan, ada juga 1 gr per kg.


Tergantung kondisi masing-masing, jika menggunakan otot lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari. Otomatis membutuhkan lebih dari 1 gram per kg.


Misalkan jika makan 3x sehari, paling tidak per mil minuman 30gr, berlaku bagi pria wanita tua muda. 


Strateginya diambil dari Prof. Don Layman atau DR. Gabrielle Lyon.


First meal dan last meal setelah buka puasa minimal protein tercukupi di sana.


Misalnya, Ade Rai, First meal putih telur 5-10, sudah memenuhi 30 gram protein.


Misalkan memasukkan kuningnya juga, satu banding 2

dua atau tiga banding satu, tiga putih telur, satunya kuning telur.


Sumber protein bisa didapat dari hewani dan nabati.


Tantangan dari nabati, jika protein dipecah menjadi asam amino. 


Asam Amino (AA)  ada yang sifatnya esensial. Tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Jumlahnya total ada 13, sekitar 8 atau 9 itu yang esensialnya.


Dari 9 yang esensial didapat dari hewani, kekurangan di AA ada empat di nabati ada kurang.


Kelebihan dalam proses mencerna nabati proses tubuh lebih aman, tidak membutuhkan hydrochloric acid  atau Astamic Acid yang tinggi.


Selain itu juga tantangan hewani memiliki rasio protein dan energi 1:1, misalkan ikan, ayam, daging merah, protein 1, energi 1.


Kalau nabati (kacang, tahu, tempe), Protein 1, energinya dari Karbo berlebih dari 1, bisa 3 atau 4. Karbo lebih tinggi.


Maka variasi, kombinasi, nabati dan hewani, bisa dimakan bersamaan. Rotasi, dikonsumsi bergantian.


Lemak Alami

Low Carbs High Fat (LCHF) maka.100 gr, Ketogenic maks 30 gram.


Lemak Tinggi, Karbo rendah.


Hati-hati dengan lemak olahan.


Lemak memiliki KCAL 1 gram=9


Karbo dan protein itu punya KCAL= 4


Kelebihan kalori juga bukan ide baik.


Maka dari itu lemak yang mau dibakar adalah lemak di dalam tubuh bukan lemak yang baru saja dikonsumsikan.


Maka dari itu ada terminologi FAT LOSS VS FAT BURNING.


Lemak buruk datang margarin, vegetable oil=Trans Fat karena proses panjang, pemanasan tinggi. Bukan salah seeds, corn, atau soy tapi pada prosesnya.


Sumber lemak lain yang baik:

Coconut oil, olive oil, fish oil, alpukat, kuning telur.


Bisa juga lemak yang dikandung di konsumsi protein. 


Lemak itu bukan dari refined fat tapi natural fat.


Lemak tinggi, Karbo harus rendah.


Comments

Popular Posts