Pembunuhan Pemuda


Rumah


Sambil memotong bawang, Rani, memulai obrolan hari itu.


Mereka berada di rumah Sarah dan playdate bersama suami plus anak-anak.


Rumah Sarah minimalis dan ramah lingkungan yang sederhana sangat menggambarkan keindahan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Rumah ini terletak di pinggiran kota kecil yang dikelilingi oleh alam yang hijau dan damai. 

Bangunan rumah terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan seperti kayu daur ulang dan kaca daur ulang yang memungkinkan sinar matahari masuk dengan bebas.

Ruang tamu rumah ini sederhana dengan furnitur kayu yang elegan, tumbuhan hias, dan lukisan alam di dinding. 

Cahaya alami menyinari ruangan ini sepanjang hari, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. 

Dapur terbuka dengan peralatan ramah lingkungan, seperti kompor listrik dan penggunaan minim plastik.

Taman belakang rumah dipenuhi dengan tanaman endemik yang mendukung keberagaman hayati. 

Ada juga kompos untuk daur ulang limbah organik dan air hujan digunakan untuk mengairi kebun. 

Pemilik rumah selalu berusaha untuk hidup sederhana, menggunakan sumber daya dengan bijak, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Setiap sudut rumah ini dirancang dengan cinta dan perhatian terhadap lingkungan, menciptakan suasana yang sejuk, damai, dan ramah lingkungan. 

Rumah minimalis ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga merupakan perwujudan komitmen pemiliknya untuk menjaga planet ini.

Berita


Kembali ke Sarah dan Rani


"Ran, gue baca berita kemarin, berita online tanggal 29 Oktober 2023, jadi ada remaja berinisial S (17) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) nekat membunuh rekannya sendiri, MF (18) dan memasukkan mayatnya ke dalam karung."


Sarah berhenti berbicara dan mengambil mangkuk di dalam. lemari. 


Kemudian melanjutkan obrolannya. 


"Jadi katanya di berita online itu, si S gelap mata menghabisi nyawa korban karena korban tak kunjung melunasi utangnya." lanjut Sarah. 


Rani menyimak sambil mengaduk racikan sop ayam yang sedang dimasak. 


“Kronologisnya gimana Sa,” tanya Rani. 


Diberita online itu dikatakan, “pelaku S mendatangi korban di rumah kontrakannya pada Rabu (25/10). Tanpa basa-basi S langsung menghabisi nyawa korban,” jawab Sarah. 


"Peristiwa pembunuhan terjadi pada Rabu malam di kontrakan pelaku, jadi korban dipeteng sampai meninggal dunia," lanjut Sarah.


"Setelah itu tubuh korban di masukan ke karung dan dibuang ke selokan, nah, selanjutnya di berita itu dikatakan sejak saat itu, korban dilaporkan hilang selama dua hari. Belakangan jasad MF baru ditemukan warga di sebuah selokan, “ sambung Sarah.


Sarah mengambil adonan bakwan dan diberikan ke Rani untuk digoreng. 


Sambil melanjutkan ceritanya ke Sarah. 


“Dari temuan itu polisi kemudian menyelidiki dan mengantongi identitas pelaku. Tak butuh waktu lama, polisi dapat mengidentifikasi pelaku yang tak lain adalah rekan korban.”


"Setelah mendapatkan laporan penemuan korban kita lidik, dan ada informasi pelaku temannya sendiri. Kemudian polisi cari dan ditemukan oleh polisi di Tenggarong," lanjut Sarah. 


Motif Pembunuhan


“Motif pembunuhannya apa Sa? “ tanya Rani. 


“Menurut berita yang gue baca, dijelaskan polisi bahwa kasus itu berawal saat korban memiliki utang kepada S. Korban disebut tak pernah melunasi utangnya, namun korban selalu memiliki barang-barang bagus.”


“Kondisi tersebut membuat pelaku S merasa iri sekaligus dendam. Dia pun nekat menghabisi nyawa rekannya itu.”


"Hasil pemeriksaan awal karena ada iri. Dikatakan di berita bahwa keduanya ada masalah utang, korban punya utang nggak dibayar, tapi dia punya barang bagus. Itu yang diduga menjadi motif tapi masih polisi dalami lagi," jawab Sarah. 


Mereka menata meja dan meletakan makanan yang siap disantap. 


Setelah selesai menata meja, mereka memanggil para suami dan anak-anak untuk makan bersama. 


Acara makan malam bersama selesai. 


Anak-anak yang kecil masih bermain dengan para ayah. 


Sedangkan dua sahabat melanjutkan beres-beres dan mencuci piring dibantu dua anak, anak Sarah yang kelas tiga dan dan anak Rani kelas empat SD. 


Obrolan Lainnya


Cuci piring selesai. 


Sarah dan Rani membuat kopi untuk mereka. 


Kedua anak tadi menyusul adik dan ayah mereka. 


Sarah dan Rani melanjutkan obrolan mereka sambil meracik dan menikmati kopi hasil racikan mereka. 


“Sa,” kata Rani. 


“ Hmm, jawab Rani. “


“Menurut kamu cara untuk memahami dan mengatasi tanda-tanda stres mental di kalangan anak muda, seperti apa?” tanya Sarah. 


“Kalau menurutku untuk memahami dan mengatasi tanda-tanda stres mental pada anak muda, penting untuk memperhatikan perubahan perilaku, misalkan mengamati perubahan drastis dalam pola tidur, nafsu makan, atau aktivitas sosial mereka,” jawab Rani. 


“Pengamatan itu memang di rumah ya, ya sama orang tuanya, di sini walaupun mereka sudah besar, tapi peran orang tuanya diperlukan.” lanjut Rani. 


“Iya ya Ran, membunuh itu sudah perbuatan tidak baik dalam agama apapun, dan mengasuh anak itu dibilang mudah ya kelihatan mudah, tapi ternyata lebih dalam dan luas, merawat jiwa dan raga. Apalagi jiwa.” komentar Sarah. 


“Memang mengasuh anak juga membutuhkan orang sekampung, terus dirawat, ibarat tanaman, disiram, diberi pupuk, tanahnya juga digambarkan akan tidak mengeras. “ tambah Rani. 


“Ya seperti anak-anak sendiri ya, Ran, amanah diri sendiri sebagai orang tua, membaca berita-berita menjadi alarm dan hikmah untuk diri sebagai orang tua,” lanjut Sarah. 


“Iya Sa, belajar komunikasi efektif juga dipraktekan  juga dengan berbicara terbuka, misalkan ajak anak muda berbicara tentang perasaan mereka tanpa menghakimi, sehingga mereka merasa didengar dan didukung.” lanjut Rani. 


“Perlu ya komunitas-komunitas mengajak dan mendukung dalam hal sosialisasi untuk mendorong mereka untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, karena dukungan sosial dapat membantu mengurangi stres, bisa jadi seperti itu ya Ran.” kata Sarah. 


“Komunitas dengan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu mengelola emosi, membantu mereka mengelola tuntunan seperti tugas sekolah, pekerjaan, atau tanggung jawab lainnya dengan membuat jadwal yang realistis. “ tambah Sarah.


Bener banged, Sa. Ditambah kegiatan atau aktivitas fisik dan relaksasi, mendorong olahraga atau kegiatan fisik yang disukai, serta praktik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam, membuat mereka mengatasi gangguan kecemasan, amarah, iri hati dengki.” kata Rani. 

“Termasuk komunitas itu menyediakan bantuan Profesional, jika tanda-tanda stres terus berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.” tambah Rani. 

“Ya Alalh, semoga peran individu sebaganhamba Allah, dan Allah juga membantu menguatkan akhlak dan hati. Karena tiada daya dan upaya selain kekuatan Allah sebagai puncak tawakal.” kata Sarah. 

So, penting banged ya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan membantu anak muda mengembangkan strategi mengatasi stres yang sehat.” tambah Sarah. 

Mereka terdiam sejenak sambil menikmati kopi. Obrolan bersama kopi yang mereka nikmati. Tentang resah dan tantangan yang harus dihadapi. 

Karena mereka juga manusia biasa, berperan menjadi orang tua yang masih belajar dari kehidupan dan berproses menjadi lebih baik, mengambil butiran-butiran hikmah dari kesalahan dan kegagalan yang dialami. 


Comments

Popular Posts