Kognitif, motorik halus, dan motorik kasar


Para Ahli

Pengembangan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan kemampuan berpikir adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh anak-anak saat menyusun gambar acak. 

Ahli perkembangan anak seperti Jean Piaget mengakui pentingnya permainan dan aktivitas kreatif dalam pengembangan kognitif anak. 

Menyusun gambar acak melibatkan gerakan tangan kecil, memperkuat otot-otot halus dan koordinasi mata-tangan.

Ahli psikologi anak, Lev Vygotsky, menekankan pentingnya peran lingkungan dalam perkembangan anak. 

Menyusun gambar acak memberikan kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar melalui interaksi dengan benda-benda di sekitarnya. 

Ini juga dapat memperkaya kosakata anak dan membantu mereka memahami hubungan antar objek.

Sementara itu, Howard Gardner, yang mengembangkan teori kecerdasan majemuk, menyoroti keberagaman cara anak-anak mengekspresikan diri. 

Menyusun gambar acak memungkinkan anak mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik, memfasilitasi pengembangan kecerdasan visual-ruang dan kecerdasan seni.

Dari sudut pandang pendidikan seni, para ahli seperti Elliot Eisner menekankan nilai artistik dalam pendidikan. 

Aktivitas seperti menyusun gambar acak dapat memperkaya pengalaman seni anak, membantu mereka mengembangkan apresiasi terhadap ekspresi kreatif dan keindahan visual.

Pentingnya pemahaman emosional dalam perkembangan anak juga diakui oleh ahli-ahli seperti Daniel Goleman

Menyusun gambar acak dapat menjadi saluran ekspresi emosional anak-anak, membantu mereka mengatasi perasaan dan mengembangkan keterampilan regulasi emosi.

Secara keseluruhan, menyusun gambar acak memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan anak dalam berbagai aspek, termasuk motorik halus, kreativitas, kognitif, dan sosial-emosional. 

Ahli-ahli perkembangan anak mendukung ide bahwa aktivitas semacam ini dapat membantu membentuk anak-anak menjadi individu yang lebih berpengetahuan, kreatif, dan mandiri.

Kognitif, motorik halus, dan motorik kasar


Kognitif, motorik halus, dan motorik kasar adalah aspek-aspek penting dalam perkembangan anak yang dipelajari oleh para ahli perkembangan anak. 

Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan, menggambarkan perkembangan kognitif sebagai proses pembentukan pemahaman anak terhadap dunia sekitarnya. 

Ini mencakup kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami konsep abstrak. 

Contohnya, anak yang dapat mengklasifikasikan benda-benda berdasarkan ukuran atau warna sedang mengalami perkembangan kognitif.

Motorik halus melibatkan penggunaan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan. 

Ahli perkembangan motorik, seperti Arnold Gesell, meneliti tahapan perkembangan motorik halus pada anak. 

Contohnya, kemampuan anak untuk menggambar atau mengikat tali sepatu menunjukkan perkembangan motorik halus yang baik.

Motorik kasar melibatkan penggunaan otot-otot besar dan gerakan tubuh secara keseluruhan. 

Gerakan seperti berlari, melompat, atau bermain bola adalah contoh motorik kasar. 

Ahli-ahli seperti Barbara H. Connolly meneliti perkembangan motorik kasar dan mengidentifikasi tahapan perkembangannya. 

Anak yang dapat mengendarai sepeda atau bermain olahraga menunjukkan perkembangan motorik kasar yang baik.

Ahli psikologi anak, Lev Vygotsky, menekankan interaksi sosial dalam perkembangan anak. 

Dia mengamati bagaimana anak-anak belajar melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungannya. 

Konsep ini mendukung pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan aspek kognitif, motorik halus, dan motorik kasar dalam memahami perkembangan anak secara keseluruhan.

Melalui pemahaman konsep-konsep ini, orang tua, pendidik, dan ahli perkembangan anak dapat lebih baik mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dalam berbagai bidang, memastikan bahwa aspek kognitif dan motorik, baik halus maupun kasar, diperhatikan dengan seimbang.


Taman Baca Masyarakat

Di taman baca masyarakat yang sederhana dengan tujuan agar anak-anak yang hadir di sekitar taman baca masyarakat ini mengalami pengalaman pembelajaran yang sangat seru. 

Taman baca masyarakat juga ingin membangkitkan suasana ceria dan penuh semangat di taman baca membuat setiap kegiatan pembelajaran menjadi momen yang berkesan. 

Salah satu kegiatan menarik kemarin dengan tema pengalamanku adalah kegiatan menyusun gambar acak, belajar merangkai kalimat, dan menceritakan ulang sesuai gambar di depan teman-teman.

Suasana taman baca yang hangat dan ramah menciptakan lingkungan yang mendukung untuk proses pembelajaran. 

Setiap kali anak-anak menginjakkan kaki di taman baca, semoga mereka selalu merasa antusias dan siap belajar hal baru. 

Pemandangan buku-buku yang berjejer rapi dan beraneka ragam membuat taman baca semoga menjadi tempat yang inspiratif baik untuk membaca dan belajar yang asyik. 

Kegiatan Teras Baca Buku Kepodang 

Hari Sabtu, 3 Februari 2024, di Teras Baca yang bernama Teras Baca Buku Kepodang, Kepodang adalah nama gang di lingkungan kami. 

Kami memberikan tema pengalamanku sesuai dengan silabus dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) yang mendukung dan membantu kegiatan kami, melalui program Corporate Responsibility Service (CSR) nya. 

Menyusun Gambar Acak

Setiap peserta mendapatkan potongan gambar dengan tema yang berbeda-beda, sehingga judul dan jalan cerita juga berbeda.

Dibagi menjadi 5 kelompok, dengan 5  pengalaman yaitu membuat kue bersama bunda, bermain layang-layang, membuat es jeruk, menolong dan merawat burung yang terluka, 

Tantangannya adalah menyusun potongan gambar tersebut menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan menarik. 

Melalui kegiatan ini, kami belajar bekerja sama, berpikir kreatif, dan merangsang imajinasi.

Setelah berhasil menyusun gambar, langkah berikutnya adalah merangkai kalimat yang sesuai dengan cerita yang tercipta dari gambar tersebut. 

Proses ini memerlukan pemikiran logis dan kemampuan menyusun kata-kata dengan baik. 

Saya merasa bahwa kegiatan ini tidak hanya melibatkan aspek kreativitas, tetapi juga mengembangkan kemampuan berbahasa dan berpikir analitis.

Kemudian, setiap peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan cerita yang telah dibuat di depan teman-teman. 

Ini merupakan bagian yang paling menarik karena kita dapat melihat berbagai interpretasi dan pendekatan yang diambil oleh setiap individu. 

Presentasi ini juga memberikan peluang bagi kami untuk berbicara di depan umum dan meningkatkan kemampuan berbicara kami.

Ketika menunggu giliran kelompok untuk mempresentasikan cerita, anak-anak terlihat campuran antara gugup dan semangat, ada juga yang percaya diri mereka sudah terlihat. 

Melihat reaksi positif dari teman-teman dan mendengar tanggapan konstruktif dari pembimbing membuat pengalaman ini menjadi lebih berharga. 

Anak-anak belajar bahwa komunikasi efektif adalah kunci untuk menyampaikan ide dengan jelas dan menarik perhatian audiens.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan. 

Mendengarkan cerita dari teman-teman memberikan wawasan baru dan memperluas pemahaman saya tentang berbagai sudut pandang. 

Hal ini juga membantu kami menghargai keragaman dan keunikan masing-masing.

Pengalaman ini tidak hanya memberikan pembelajaran tentang bahasa dan komunikasi, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, kreativitas, dan menghargai perbedaan. 

Selama proses belajar, saya merasa semakin percaya diri dan mampu mengatasi tantangan dalam berbicara di depan umum.

Dengan diakhiri presentasi cerita, suasana kegembiraan dan kebahagiaan terpancar di wajah setiap peserta. 

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa, tetapi juga menciptakan ikatan yang kuat di antara kami sebagai komunitas pembelajar di taman baca masyarakat dengan anak-anak juga membangun kerukunan di lingkungan. 

Pengalaman ini membuktikan bahwa pembelajaran tidak selalu harus terjadi di dalam kelas formal

Taman baca masyarakat menjadi tempat yang menginspirasi untuk belajar dan tumbuh bersama

Melalui kegiatan menyusun gambar acak dan menceritakan ulang, kami tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga membangun hubungan yang erat dan memperkaya pengalaman pembelajaran kami.

Mengenalkan Berbagai Macam Aktivitas


Pengelola memiliki jadwal rutin setiap Jumat jam 15.00 WIB, akan tetapi jika Jum’at pekan itu belum bisa. Akan diganti hari Sabtu atau Minggu. 

Pengelola dan pembimbing berusaha mengenalkan berbagai macam aktivitas yang dapat membangun rasa ingin tahu dan suka mereka untuk belajar. 

Di taman baca masyarakat, sore itu kami memulai kegiatan dengan permainan ketangkasan yang dilakukan dengan instruksi berbahasa Inggris. 

Serunya, instruksi tersebut tidak hanya membuat kami bergerak dengan lincah, tetapi juga membantu mengingat kata-kata dalam bahasa Inggris seperti "catch," "clap," "shoulder," dan "head." 

Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membawa nuansa belajar yang santai.

Setelah permainan ketangkasan, suasana semakin lengkap dengan kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

Namun, kegiatan ini tidak biasa, karena kami diajak untuk belajar sedikit demi sedikit menjadi dirigen. 

Setiap peserta membentuk paduan suara kecil kami, mengarahkan gerakan tangan dan mengatur tempo. 

Ini bukan hanya latihan menyanyi, tetapi juga memberikan pemahaman tentang cinta tanah air, kepemimpinan, dan koordinasi dalam suatu kelompok.

Juga ada mewarnai untuk anak-anak PAUD dan belum sekolah. 

Gerak dan Senam Irama

Sambil menyanyi, kami juga diajak untuk mengekspresikan diri melalui gerak tari yang lucu. 

Tema gerakan tari kali ini adalah tentang ikan yang menggambarkan keceriaan dan semangat. 

Dengan musik yang ceria, kami belajar mengikuti irama lagu sambil mengekspresikan gerakan ikan yang lucu dan menghibur. 

Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan kreativitas, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan di antara kami.

Irama lagu ceria dan semangat membuat kegiatan ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh energi positif. 

Melalui aktivitas ini, kami tidak hanya belajar bahasa Inggris, memimpin sebuah kelompok, atau mengekspresikan diri melalui gerak tari, tetapi juga merasakan kehangatan komunitas taman baca. 

Suasana akrab dan dukungan dari teman-teman sekelas membuat setiap langkah pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Kegiatan di taman baca masyarakat tidak hanya sebatas membaca buku, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang beragam dan kreatif. 

Dengan menggabungkan bahasa Inggris, musik, tarian, dan aspek-aspek lainnya, taman baca masyarakat menjadi tempat yang inspiratif dan membangkitkan semangat belajar yang lebih luas. 

Comments

Popular Posts