Pancake Pagi


Pagi Cerahku

Hari ini adalah pagi ceria dan semangat baru bagi Dina, seorang ibu dari tiga anak yang energik. 

Sejak pukul tiga pagi, dia sudah bangun untuk sebentar menikmati keheningan bermunajat kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan sehari-hari untuk keluarganya sambil menjalankan bisnis jualan online produk rumah tangga.

Sambil menyusun pancake di atas meja, dia mendengar suara riuh rendah dari kamar anak-anaknya. 

Anak pertamanya, Aya yang berusia 7 tahun, dan kedua anak laki-lakinya, Rafa yang berusia 6 tahun, dan Bayu yang berusia 3 tahun, telah bangun dan bermain-main di kamar mereka, hari ini hari libur.

Setelah mempersiapkan sarapan selesai bersama Aya, Dina segera memeriksa pesanan yang masuk ke akun jualannya dan Aya membantu membersamai adik-adiknya Rafa dan Bayu.

Pesanan

Beberapa pesanan perlu segera dikemas dan dikirimkan hari ini. 

Dia membuka laptopnya dan mulai mempersiapkan barang-barang yang dipesan sambil sesekali mengawasi anak-anak.

Namun, kekacauan tak terhindarkan ketika Bayu tiba-tiba meraih botol saus pancake yang digunakan oleh Aya untuk mewarnai. "Jangan, Bayu!" teriak Aya sambil berlari menuju Bayu yang hampir saja mengenai mata Rafa dengan saus. Untungnya, Aya berhasil mencegahnya tepat waktu.

Setelah melihat kejadian Aya menyelamatkan Rafa dari saus semprot Bayu, dan memberikan nasihat kepada Bayu.

Dina kembali fokus pada pekerjaannya. 

Sortir

Namun, kali ini, dia harus berhadapan dengan tantangan baru: memastikan Anak-anaknya tetap terhibur sambil dia menyelesaikan pesanan. 

Dia mengambil keputusan untuk memberikan mereka tugas sederhana: membantu menyortir produk-produk yang akan dikirimkan.

Dengan anak-anaknya sibuk menyortir barang-barang, Dina dapat fokus pada pekerjaannya. 

Namun, seperti yang sering terjadi, kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. 

Saat dia sedang sibuk mengemas barang-barang, Rafa tiba-tiba berlari mendekatinya dengan wajah penuh panik. "Mama, Bayu mengambil mainanku!" ujarnya dengan nada kesal. 

Dina segera menghentikan pekerjaannya dan berusaha menengahi perselisihan kecil antara kedua anaknya.

Setelah situasi tenang kembali, Dina melanjutkan pekerjaannya. 

Namun, saat dia hampir selesai, Aya datang dengan senyum cerah di wajahnya. "Mama, aku sudah menemukan kotak untuk menyimpan barang-barangmu!" kata Aya sambil menunjukkan sebuah kotak yang dia dekorasi sendiri dengan stiker-stiker lucu.

Dina tersenyum melihat kreativitas anaknya. "Terima kasih, sayang. Ini sangat membantuku," ucap Dina sambil memeluk Aya.

Saat semuanya sudah siap untuk dikirim, Dina dan anak-anaknya bersama-sama membawa barang-barang tersebut ke kantor kurir setempat. 

Mulus

Meskipun perjalanan itu tidak selalu mulus - dengan Bayu yang berusaha menarik perhatian orang asing di sepanjang jalan - mereka berhasil menyelesaikannya dengan sukses.

Kembali ke rumah, Dina merasa lega. 

Meskipun hari itu penuh dengan lika-liku dan kejadian lucu, dia merasa bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukungnya dalam segala situasi. 

Dan sambil duduk di sofa sambil melihat anak-anaknya bermain, dia merenungkan betapa beruntungnya dia menjadi seorang ibu.

Dina menyadari bahwa hidupnya mungkin tidak selalu sempurna, tetapi dengan cinta dan dukungan dari keluarganya, dia yakin bahwa mereka dapat mengatasi segala rintangan yang datang

Dan dengan keyakinan itu, dia siap menghadapi apa pun yang akan datang di hari esok.


Comments

Popular Posts