Suka Terlambat
Andi adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di sebuah kota kecil yang tenang.
Ia dikenal sebagai anak yang cerdas, ramah, dan memiliki banyak teman.
Kebiasaan
Namun, ada satu kebiasaan buruk yang membuat Andi sering mendapat masalah, yaitu kebiasaannya datang terlambat.
Setiap pagi, ketika alarm berbunyi, Andi selalu menekan tombol tunda dan kembali tidur.
Ibunya, Bu Rina, harus membangunkan Andi berkali-kali agar dia bersiap-siap untuk sekolah.
Meskipun rumahnya tidak jauh dari sekolah, Andi seringkali datang terlambat ke kelas.
“Kemarin terlambat lagi?” tanya Bu Rina saat sarapan suatu pagi.
Andi hanya tersenyum malu.
"Maaf, Bu. Tapi tadi aku masih sempat kok," jawab Andi dengan santai.
“Tidak bisa begitu terus, Andi.
Ini sudah jadi kebiasaan buruk yang harus kamu ubah,” kata Bu Rina dengan nada prihatin.
Andi hanya mengangguk.
Meski ia menyadari bahwa kebiasaan terlambatnya sering kali membuatnya kena teguran, ia belum benar-benar bertekad untuk berubah.
Lomba
Suatu hari, sekolah Andi mengumumkan bahwa akan ada lomba cerdas cermat antar kelas.
Andi sangat bersemangat karena ia yakin bisa membawa kemenangan bagi kelasnya.
Teman-temannya pun setuju untuk memilih Andi sebagai salah satu peserta.
“Ini kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kelas kita yang terbaik!” seru Andi saat rapat kelas.
Teman-temannya setuju dan mendukung penuh.
Persiapan
Hari-hari menjelang perlombaan, Andi dan teman-temannya berlatih dengan giat.
Mereka menghabiskan waktu untuk belajar bersama, menghafal fakta-fakta, dan berdiskusi.
Setiap kali mereka latihan, Andi selalu menunjukkan kecerdasannya, tetapi ada satu masalah—Andi sering terlambat datang latihan.
“Maaf ya, tadi aku harus selesaikan tugas dulu,” kata Andi suatu hari ketika ia datang terlambat lagi ke sesi latihan.
“Tidak apa-apa, Andi.
Tapi tolong jangan sering-sering terlambat, ini penting,” kata Sinta, salah satu teman sekelasnya.
Andi berjanji untuk tidak terlambat lagi, tapi sayangnya, pada hari perlombaan, kebiasaan buruknya kembali menghantuinya.
Malam sebelumnya, Andi begadang untuk menonton pertandingan sepak bola yang sangat ia sukai.
Cerdas Cermat
Pagi harinya, ia kelelahan dan tidur lebih lama dari biasanya.
Ketika alarm berbunyi, Andi mematikannya dan berpikir, "Lima menit lagi."
Namun, lima menit berubah menjadi lima belas menit, dan akhirnya menjadi setengah jam.
Ketika ia akhirnya terbangun, Andi panik. "Aduh! Aku terlambat!" serunya sambil terburu-buru bersiap-siap.
Ia langsung berlari keluar rumah tanpa sempat sarapan.
Saat Andi tiba di sekolah, perlombaan cerdas cermat sudah hampir dimulai.
Ia melihat wajah cemas teman-temannya yang sedang menunggunya di depan aula.
Sinta tampak lega melihat Andi, tapi juga sedikit kesal.
“Andi, kita hampir saja kalah karena kamu terlambat! Kami pikir kamu tidak datang!” kata Sinta dengan nada kecewa.
Andi merasa sangat bersalah. "Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja.
Aku terlalu lelah dan tidur lagi," jawabnya dengan penuh penyesalan.
Perlombaan pun dimulai, dan meskipun Andi memberikan yang terbaik, ia tidak bisa menghilangkan rasa bersalah dan cemasnya.
Dalam beberapa pertanyaan, ia malah membuat kesalahan yang biasanya tidak akan ia lakukan.
Penyesalan
Akibatnya, tim mereka tidak berhasil menang.
Setelah perlombaan selesai, Andi duduk sendirian di bangku taman sekolah.
Ia merasa sangat sedih dan kecewa pada dirinya sendiri.
Sinta dan teman-teman lain mendekatinya.
“Kamu tidak perlu merasa terlalu bersalah, Andi. Tapi kami berharap kamu bisa belajar dari kejadian ini,” kata Sinta dengan nada lembut.
Andi mengangguk. "Aku benar-benar menyesal.
Aku tahu kalau aku datang tepat waktu dan fokus, kita mungkin bisa menang. Aku akan berusaha keras untuk mengubah kebiasaan buruk ini."
Sejak hari itu, Andi bertekad untuk mengubah kebiasaan buruknya.
Ia mulai membiasakan diri untuk tidur lebih awal dan bangun tepat waktu.
Ia juga belajar untuk mempersiapkan segala sesuatu di malam hari agar tidak tergesa-gesa di pagi hari.
Perlahan tapi pasti, perubahan mulai terlihat. Andi tidak lagi terlambat datang ke sekolah, dan ia pun lebih fokus dalam belajar.
Perubahan Positif
Teman-temannya melihat perubahan positif pada Andi dan semakin menghargainya.
Ketika ada kegiatan kelas, Andi selalu hadir tepat waktu dan memberikan kontribusi yang maksimal.
Waktu berlalu, dan sekolah Andi kembali mengadakan lomba cerdas cermat. Kali ini, Andi kembali dipilih sebagai peserta.
Namun, kali ini berbeda.
Andi datang lebih awal, siap, dan penuh semangat.
Bersama timnya, mereka berhasil memenangkan lomba tersebut.
Setelah kemenangan itu, Andi menyadari satu hal penting: "Tepat waktu bukan hanya tentang datang tepat waktu, tapi juga tentang menghargai orang lain dan kesempatan yang diberikan."
Dan sejak saat itu, Andi tidak lagi dikenal sebagai anak yang suka terlambat, melainkan sebagai anak yang disiplin dan selalu siap menghadapi tantangan.
Cerita Andi menjadi inspirasi bagi teman-temannya, bahwa perubahan adalah mungkin jika kita berusaha keras untuk mengubah diri.
Comments
Post a Comment