Serba-Serbi Film: The Devil Wears Prada
Saya beli buku berjudul The Devil Wears Prada lebih dahulu, saya pikir lucu judulnya, nge-judge dari judul bukunya.
Kemudian baca resensi di belakang buku, eh seru, akhirnya beli. Bukunya sepertinya sudah aku loakan.
Pic: WikipediaTernyata diangkat ke layar lebar. Nonton di N lagi sudah lama juga, ketika belum ditambah peran baru, merawat ayah stroke.
Dan mencoba membuat tulisan review-nya.
Selayang Pandang
The Devil Wears Prada (2006), yang diadaptasi dari novel karya Lauren Weisberger, adalah sebuah film drama komedi yang menceritakan kehidupan seorang wanita muda bernama Andrea "Andy" Sachs (diperankan oleh Anne Hathaway) yang bekerja sebagai asisten pribadi untuk editor majalah mode terkenal, Miranda Priestly (diperankan oleh Meryl Streep).
Film ini tidak hanya menawarkan potret glamor dari industri mode, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan, ambisi, kompromi, serta hubungan antara pekerjaan dan keseimbangan hidup.
Andy
Ceritanya berpusat pada bagaimana Andy, seorang wanita muda yang ambisius namun naif, menemukan jati dirinya di tengah tekanan kerja yang begitu kuat di bawah bimbingan seorang bos yang sangat menuntut.
Di balik kemewahan dunia mode, film ini menyajikan refleksi mendalam tentang pilihan hidup dan harga yang harus dibayar untuk mencapai kesuksesan.
Sinopsis Film
Film ini dimulai dengan Andy yang baru saja lulus dari sekolah jurnalisme dan bermimpi untuk menjadi penulis serius.
Meskipun tidak memiliki ketertarikan pada dunia mode, ia menerima tawaran untuk menjadi asisten Miranda Priestly, editor majalah mode paling terkenal, Runway. Andy menganggap pekerjaan ini hanya sebagai batu loncatan untuk karir yang lebih besar.
Tantangan
Namun, yang segera ia sadari adalah pekerjaan tersebut jauh lebih sulit dan menantang daripada yang dibayangkan.
Miranda Priestly adalah sosok yang dingin, perfeksionis, dan tak kenal ampun.
Ia selalu menuntut kesempurnaan dari karyawannya, tanpa memperdulikan kehidupan pribadi mereka.
Pada awalnya, Andy merasa terasing di dunia mode yang glamor dan cepat, di mana ia tidak mengerti istilah-istilah mode dan tidak memiliki selera berpakaian yang sesuai dengan lingkungannya.
Hal ini membuatnya diremehkan oleh rekan kerjanya dan sering dianggap tidak cocok untuk pekerjaan itu.
Namun, Andy tidak menyerah.
Tekad Kuat
Dengan tekad kuat, ia berusaha membuktikan kemampuannya.
Di bawah bimbingan salah satu rekan kerjanya, Nigel (diperankan oleh Stanley Tucci), seorang fashion stylist, Andy mulai mengubah penampilannya dan perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan.
Ia mulai memahami dunia mode dan menjadi lebih kompeten dalam menjalankan tugas-tugas Miranda yang semakin tidak masuk akal.
Namun, seiring dengan peningkatan kariernya, Andy mulai merasakan dampak negatif dari pekerjaannya.
Dilema
Hubungan pribadinya, terutama dengan pacarnya, Nate (diperankan oleh Adrian Grenier), serta teman-temannya, mulai terganggu.
Ia sering kali harus mengorbankan waktu bersama mereka demi pekerjaan. Andy pun dihadapkan pada dilema antara kesuksesan profesional dan kehidupan pribadinya.
Paris Fashion Week
Klimaks cerita terjadi ketika Andy diberi kesempatan besar untuk mendampingi Miranda ke Paris Fashion Week, sebuah pengalaman yang sangat diidam-idamkan oleh Emily (diperankan oleh Emily Blunt), asisten pertama Miranda.
Meskipun Andy tahu bahwa ini berarti mengkhianati Emily, ia tetap mengambil kesempatan itu.
Hidup Di bawah Tekanan
Di Paris, Andy mulai menyadari bahwa Miranda juga hidup di bawah tekanan yang sangat besar meskipun terlihat begitu sempurna di luar.
Miranda sendiri, yang terkenal keras dan tanpa emosi, menunjukkan sisi rentannya ketika pernikahannya yang kedua berada di ambang kehancuran.
Pada akhirnya, Andy harus menghadapi keputusan besar.
Ia menyadari bahwa meskipun ia telah membuktikan dirinya di dunia mode, pekerjaan ini bukanlah impiannya.
Ia tidak ingin menjadi seperti Miranda, yang harus mengorbankan segala sesuatu dalam hidupnya demi karier.
Jurnalisme
Andy pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke jalan yang lebih sesuai dengan dirinya, yaitu jurnalisme.
Keputusan ini menunjukkan bahwa Andy memilih untuk tidak membiarkan ambisi kariernya mengorbankan kehidupan pribadinya.
Hikmah dari Film The Devil Wears Prada
1. Pentingnya Menemukan Jati Diri
Salah satu pelajaran paling mendalam dari film ini adalah pentingnya menemukan dan menjaga jati diri.
Andy memulai perjalanannya sebagai seorang wanita yang memiliki ambisi besar, tetapi ia tersesat dalam dunia yang tidak sesuai dengan nilai-nilainya.
Meskipun berhasil meraih kesuksesan di dunia mode, ia menyadari bahwa kesuksesan itu tidak sejalan dengan keinginan dan prinsip hidupnya.
Ini mengajarkan bahwa dalam mengejar mimpi, kita harus tetap setia pada diri sendiri dan tidak membiarkan tekanan eksternal atau ambisi mengubah siapa kita sebenarnya.
2. Perjuangan dan Pengorbanan dalam Karier
Film ini juga menyoroti kenyataan pahit bahwa setiap kesuksesan memerlukan pengorbanan.
Andy harus mengorbankan waktu, energi, dan hubungannya demi pekerjaannya.
Pada titik tertentu, ia mulai menyadari bahwa harga yang ia bayar terlalu mahal. Ini adalah pengingat bahwa dalam kehidupan nyata, kita sering kali harus membuat keputusan sulit tentang apa yang paling penting bagi kita.
Tidak ada yang salah dengan ambisi, tetapi penting untuk menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadi.
3. Kekuatan Adaptasi dan Belajar dari Kegagalan
Andy awalnya merasa sangat canggung dan tidak cocok di dunia mode.
Namun, ia tidak menyerah dan terus belajar serta beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Ini mengajarkan bahwa kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari kegagalan adalah kunci kesuksesan.
Di dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan belajar dari kesalahan menjadi salah satu keterampilan yang sangat berharga.
4. Pentingnya Mentor dalam Karier
Karakter Nigel dalam film ini berperan sebagai mentor bagi Andy. Ia memberikan saran, kritik yang membangun, dan dorongan yang dibutuhkan Andy untuk berhasil.
Film ini menunjukkan pentingnya memiliki seseorang yang dapat membimbing dan memberikan panduan dalam karier.
Seorang mentor dapat membantu kita melihat potensi diri kita dan menavigasi tantangan-tantangan yang ada di tempat kerja.
5. Realitas Dunia Kerja yang Kompetitif
The Devil Wears Prada memberikan gambaran yang realistis tentang dunia kerja yang kompetitif, terutama dalam industri-industri seperti mode.
Di tempat kerja, terkadang kita harus berhadapan dengan bos yang menuntut, rekan kerja yang ambisius, dan lingkungan yang penuh tekanan.
Namun, film ini juga menunjukkan bahwa meskipun dunia kerja bisa sangat menantang, tetap ada ruang untuk menemukan keseimbangan dan membuat keputusan yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi.
6. Hubungan antara Kekuatan dan Kerentanan
Sosok Miranda Priestly dalam film ini sangat kuat dan berkuasa, tetapi di balik kekuatan tersebut, ia juga rentan.
Film ini mengajarkan bahwa bahkan orang yang terlihat paling kuat sekalipun memiliki kelemahan dan tantangan dalam hidup mereka.
Ini adalah pengingat bahwa kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya dialami seseorang di balik penampilan luar mereka.
Empati dan pemahaman terhadap orang lain, bahkan mereka yang tampak tidak terjangkau, sangat penting dalam interaksi manusia.
7. Keberanian untuk Mengambil Keputusan Besar
Pada akhirnya, Andy menunjukkan keberanian besar ketika ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya meskipun ia sudah berada di puncak karier.
Ini mengajarkan bahwa kadang-kadang kita harus berani membuat keputusan besar yang mungkin sulit tetapi diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup kita.
Mengambil langkah mundur bukan berarti gagal, tetapi justru menunjukkan kebijaksanaan dan keberanian untuk memilih jalan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai kita.
Benang Merah
The Devil Wears Prada adalah lebih dari sekadar film tentang dunia mode.
Ia adalah refleksi mendalam tentang ambisi, kompromi, dan pilihan hidup.
Melalui perjalanan Andy, penonton diajak untuk merenungkan tentang apa yang sebenarnya penting dalam hidup.
Kesuksesan karir memang penting, tetapi tidak ada yang lebih berharga daripada jati diri, hubungan pribadi, dan keseimbangan hidup.
Film ini mengajarkan bahwa pada akhirnya, kebahagiaan sejati datang dari keselarasan antara karier dan kehidupan pribadi, serta keberanian untuk membuat keputusan yang benar sesuai dengan nilai-nilai kita.
Comments
Post a Comment