Tangga Tersembuyi Nancy Drew Chapter I Part 3


 Sebuah terjemahan Novel Fiksi



Lanjutan Chapter I Part 3

Link Chapter I Part 1

Link Chapter I Part 2

The caller shrugged as he too arose. "Have it your own way, but don't say I didn't warn you!

Tamu itu bangkit dengan segera.  Terserah anda, tapi jangan bilang kalau saya sudah memperingatkan anda!

"He walked to the front door, opened it, and as he went outside, closed it with a tremendous bang.

“Laki-laki itu menuju pintu depan, membukanya, dan setelah berada di luar, membanting pintu itu dengan sangat keras.

"Well, of all the insulting people!" Hannah snorted.

“Baiklah, sungguh orang yang menyebalkan!” dengus Hanna.

Nancy nodded. "But that's not the worst of it, Hannah darling. I think there's more to Comber's warning than he is telling. It seems to me to imply a threat. And he almost has me convinced. Maybe I should stay close to Dad until he and the other lawyers have straightened out this railroad tangle.

Nancy menggangguk. “Tapi itu bukan yang paling terburuk , Hannah sayang. Aku pikir ada sesuatu yang lain dari peringatan Comber dibandingkan yang dia katakan.  Rasanya bagiku itu berarti sebuah ancaman. Dan Comber hampir saja membuat ku yakin. Mungkin aku harus tetap bersama ayah sampai ayah dan pengacara lain telah meluruskan kerumitan jalan rel kereta api ini.

"She said this would mean giving up a case she had been asked to take. Hastily Nancy gave Hannah the highlights of her conversation with Helen about the haunted mansion. "Helen and her aunt will be here in a little while to tell us the whole story."

“Nancy berkata hal ini berarti akan meninggalkan kasus yang telah diminta untuk dikerjakan. Dengan segera Nancy memberikan Hannah garis besar dari percakapan dengan Helen tentang rumah mewah yang berhantu. “Helen dan bibinya akan berada di sini sebentar lagi untuk menceritkan seluruh kasus kepada kita.

"Oh, maybe things aren't so serious for your father as that horrible man made out," Hannah said encouragingly.

“Oh, mungkin saja sesuatu hal pada ayah mu tidak terlalu serius seperti yang disampaikan oleh orang yang menegrikan itu,” kata Hannah menyemangati

"If I were you I'd listen to the detail about the haunted house and then decide what you want to do about the mystery.  

“Jika aku jadi kamu, aku akan mendengarkan detail tentang rumah mewah berhantu kemudian memutuskan apa yang akan kamu lakukan tentang misteri itu.

"In a short time a sports car pulled into the winding, tree-shaded driveway of the Drew home. The large brick house was set some distance back from the street. Helen was at the wheel and stopped just beyond the front entrance. She helped her aunt from the car and they came up the steps together.

“Dalam waktu singkat sebuah mobil sport berhenti di pinggir, jalan masuk yang teduh dari rumah keluarga Drew. Rumah bata luas yang dibangun  berjarak mundur dari jalan. Helen berada di kemudian dan berhenti di luar jalan masuk. Helen membantu bibinya keluar dari mobil dan mereka berjalan bersama.

Mrs. Rosemary Hayes was tall and slender and had graying hair. Her face had a gentle expression but she looked tired.

Nyonya Rosemary Hayes sosok yang tinggi dan ramping dan memiliki rambut beruban. Wajahnya memiliki ekspresi yang lembut tetapi dia terlihat Lelah.

Helen introduced her aunt to Nancy and to Hannah, and the group went into the living room to sit down. Hannah offered to prepare tea and left the room.

Helen mengenalkan bibinya ke Nancy dan Hannah, dan semuanya menuju ruang keluarga untuk duduk. Hannay permisi untuk menyiapkan teh dan meninggalkan ruangan.

"Oh, Nancy!' said Helen, "I do hope you can take Aunt Rosemary and Miss Flora's case." Quickly she explained that Miss Flora was her aunt's mother.

“Oh, Nancy!’ kata Helen, “Aku sangat berharap kamu dapat mengambil kasus bibi Rosemary dan Nona Flora.” Dengan segera Helen menjelaskan bahwa Nona Flora merupakan ibu dari bibinya.

"Aunt Rosemary is really my great-aunt and Miss Flora is my great-grandmother. From the time she was a little girl everybody has called her Miss Flora."

“Bibi Rosemary adalah benar bibi ku yang terkenal dan Nona Flora adalah nenek ku yang terkenal. Semenjak gadis cilik semua orang memanggilnya dengan nona Flora.”

"The name may seem odd to people the first time they hear it"  Mrs. Hayesre marked, "but we're all so used to it, we never think anything about it."

“Panggilan itu rasanya aneh oleh orang-orang yang pertama kali mendengarnya” jelas Nyonya Hayerre, “tapi kami berdua sudah terbiasa, kami tak pernah memikirkan hal itu.”   

"Please tell me more about your house," Nancy requested, smiling.

“Ceritakan lebih banyak lagi mengenai rumah anda,” pinta Nancy, tersenyum.

"Mother and I are almost nervous wrecks," Mrs. Hayes replied.

“Ibu dan saya hampir celaka takut, “balas Nyonya Hayes.

"I have urged her to leave Twin Elms, but she won't. You see, Mother has lived there ever since she married my father, Everett Turnbull.

“Aku punya meminta ibu untuk meninggalkan Twin Elms, tap dia tidak mau. Anda lihat, Ibu telah lama tingga di rumah itu sejak dia menikahi ayah ku, Everett Turnbull.

"Mrs. Hayes went on to say that all kinds of strange happenings had occurred during the past couple of weeks. They had heard untraceable music, thumps and creaking noises at night, and had seen eerie, indescribable shadows on walls.

“Nyonya Hayes berkata bahwa semua hal aneh yang tejadi telah muncul selama beberapa minggu lalu. Mereka mendengar musik yang bersuara sendiri, Langkah-langkah kaki dan suara berderit di malam hari, dan telah melihat yang seram, bayangan gelap di dinding.

"Have you notified the police?" Nancy asked.

“Apakah anda sudah melapor ke polisi?” tanya Nancy.

"Oh, yes," Mrs. Hayes answered. "But after talking with my mother, they came to the conclusion that most of what she saw and heard could be explained by natural causes. The rest, they said, probably was imagination on her part. You see, she's over eighty years old, and while I know her mind is sound and alert, I'm afraid that the police don't think so.

“Oh, iya,” jawab Nyonya Hayes. “Tetapi setelah berbicara dengan ibu ku, polisi berkesimpulan bahwa yang paling sering ibu lihat dan dengar dapat dijelaskan dengan kasus alamiah. Sisanya, polisi bilang, mungkin hanya imanginasi dari dirinya. Kamu lihat, ibu ku sudah lebih dari 80 tahun, dan sementara aku tahu pikirannya sehat dan cermat. Aku khawatir polisi tidak berpikir demikian.

"After a pause Mrs. Hayes went on, "I had almost talked myself into thinking the ghostly noises could be attributed to natural causes, when something else happened."

“Setelah jeda, Nyonya Hayes melanjutkan, “Aku hampir berbicara sendiri kemudian berpikir suara hantu dapat dihubungkan dengan kasus alamiah, Ketika sesuatu hal terjadi,”

"What was that?" Nancy questioned eagerly.

“Apakah itu?” Nancy bertanya dengan antusias.

"We were robbed! During the night several pieces of old jewelry were taken. I did telephone the police about this and they came to the house for a description of the pieces. But they still would not admit that a ghost visitor had taken them.

“Kami telah dirampok! Selama beberapa malam beberapa bagian perhiasan lama dicuri. Aku menelpon polisi tentang ini dan mereka datang ke rumah untuk gambaran perhiasan yang hilang itu. Akan tetapi mereka tidak mengakui bahwa hantu telah datang mencurinya.

"Nancy was thoughtful for several seconds before making a comment. Then she said, "Do the police have any idea who the thief might be?

“Nancy berpikir untuk beberapa detik sebelum berkomentar. Kemudian, dia “berkata,” Apakah polisi ada pandangan siapa pencurinya?

"Aunt Rosemary shook her head. "No. And I'm afraid we might have more burglaries.

“Bibi Rosemary menggelengkan kepalanya. “Tidak. Dan aku khawatir mungkin ada pencuri lain di rumah ini.

"Many ideas were running through Nancy's head. One was that the thief apparently had no intention of harming anyone—that his only motive had been burglary.

“Banyak ide yang ada di kepala Nancy. Satu adalah pencuri sepertinya tidak memiliki maksud untuk mencelakai siapapun---bahwa satu-satunya motif orang itu adalah pencurian.

Was he or was he not the person who was "haunting" the house? Or could the strange happenings have some natural explanations, as the police had suggested?

Apakah orang itu atau apakah bukan dia yang “menghantui”  rumah? Atau mungkinkah keanehan terjadi memiliki penjelasan alamiah, seperti yang polsisi pertimbangkan?

At this moment Hannah returned with a large silver tray on which was a tea service and some dainty sandwiches. She set the tray on a table and asked Nancy to pour the tea.

Pada saat ini Hannah kembali dengan baki perak besar dengan sajian teh dan beberapa sandwich menarik. Dia meletakkan baki di meja dan meminta Nancy untuk menuangkah teh.

She herself passed the cups of tea and sandwiches to the callers.

Hannah sendiri memberikan cangkir the dan sandwich kepada sang tamu.

As they ate, Helen said, "Aunt Rosemary hasn't told you half the things that have happened.

Selagi mereka makan, Helen berkata, “bibi Rosemary belum mengatakan kepada mu setengah kejadian yang telah terjadi.

Once Miss Flora thought she saw someone sliding out of a fireplace at midnight, and another time a chair moved from one side of the room to the other while her back was turned. But no one was there!

Suatu ketika Nona Flora pikir dia melihat seseorang keluar dari perapian di tengah malam, dan lain waktu sebuah kursi bergerak dari satu ruangan ke ruangan lain sementara badannya telah berbalik. Tetapi tidak ada orang di sana!”

"How extraordinary!" Hannah Gruen exclaimed. "I've often read about such things, but I never thought I'd meet anyone who lived in a haunted house.

“Sungguh luar biasa!” seru Hannah Gruen. “Aku sering membaca tentang hal itu, tetapi aku tak pernah berpikir aku akan bertemu dengan seseorang yang tinggal di rumah berhantu.

"Helen turned to Nancy and gazed pleadingly at her friend. "You see how much   you're needed at Twin Elms? Won't you please go out there with me and solve the mystery of the ghost?"

Helen beralih ke Nancy dan pandangan memohon kepada temannya. “Kamu lihat betapa kamu diperlukan di Twin Elms? Maukah kamu pergi dengan ku dan memecahkan misteri hantu itu?”

To be continued Chapter II

Bersambung Chapter II

Comments

Popular Posts