Rejeki Bagian 3


Cerita Sebelumnya Rejeki Bagian 2

Antri

Aku turun untuk antri obat, menuju apotik di bagian bawah luar dekat taman. Ku mencari kartu merah, ternyata tidak ada. Ketentuan baru, langsung taruh resep dan buku obat.

Aku taruh resep dan buku obatku kemudian duduk di bangku yang telah tersedia.

Aku menunggu kira-kira satu jam kurang, nama ku dipanggil. Aku sedang makan Snack yang kubeli tadi pagi. Makanku belum selesai, aku bergegas menuju sumber suara. Selanjutnya aku diberikan kertas nomor ambil obat. Nomor 175.

Ke Dokter

Kemudian, sebelum jam 14.00, aku menuju lantai 2, tempat kedokteran nuklir. Menunggu, kira-kira setengah jam berlalu, dokter datang.

Aku pun dibuatkan jadwal terapi iodium lagi. Jam tiga kurang, aku menuju ke apotik lagi.

Tiba di sana, nomor yang dipanggil adalah 170. Betapa senangnya diriku, nama ku dipanggil, diberikan obat.

Persiapan Pulang

Aku pun menuju jalan dimana aku langganan di kantin untuk sarapan atau makan siang. Aku menuju toilet di dekat kantin untuk mengganti pembalut menstruasi ku. Setelah selesai, aku duduk di bangku dekat toilet.

Kemudian aku bangkit dan membeli risoles dan roti juga es sarang burung, es manis dengan agar-agar putih yang dikeruk hingga terpotong panjang tipis-tipis di toko roti yang tak jauh dari lokasi ku makan.

Makan Snack ku selesai tapi aku belum bangkit. Ku masih duduk-duduk sambil berselancar di dunia Maya. Jam 15.45 aku berangkat menuju tempat travel yang tiketnya sudah ku pesan. Aku pesan ojek online, tak lama kemudian ojek itu datang.

Aku tiba Jam 16.00, di pool Semarang. Dan menunggu sambil berselancar karena menahan kantuk.

Balik

17.00 lewat berangkat menuju kota tempat tinggal.

Sampai dikota tujuan, dijemput suami. Jam 21.00 tiba di rumah.

Disambut anak-anak dan orang tua tercinta.

Sudah ada nasi goreng tersedia untuk mengisi perut yang hanya berisi angin malam.

Berganti baju rumah, makan dan lelah sangat, mata perih tak tertahankan untuk segera meluncur di kasur lipat. 

Hari Berikutnya

Menyambut hari dengan rasa syukur, berjuang dengan cucian segunung. Selesai mencuci, beres-beres, packing untuk mengantar kakak Bahagia tes masuk sekolah di luar kota.

Kakak Bahagia memutuskan untuk sekolah dahulu hari itu.

Sore hari berangkat setelah Ashar. Perjalan dihiasi hujan dan cuaca dingin. Kami mengalami kemacetan di satu titik.

Sampai di penginapan jam setengah sembilan malam. Penginapan nyaman dengan dengan lokasi tes. Kami bebersih diri dan sholat. 

Lanjut menemani kakak menghafal surah Al-Hijr ayat 1-15 untuk tes besok.

Keesokan Harinya

Subuh kakak Bahagia murojaah Qur'an kembali. 

Aku mengecek kembali jadwal tes, ternyata ada jadwal registrasi jam 06.30 - 07.30. Kakak Bahagia bergegas mandi, aku ikut berbenah dan mengecek tas satu-persatu.

Setelah siap ingin berangkat, aku tersadar tas yang berisi kartu ujian kakak masih tertinggal di mobil. Sedangkan driver kami berada di hotel lain yang jaraknya 12 menit dari penginapan kami.

Aku telpon, lumayan lama ketika diangkat. Ketika tersambung, aku mengutarakan maksudku.

Jam 07.00 driver datang, kami langsung menuju lokasi tes, yang jaraknya dekat sekali, karena sudah aku pesan lokasi penginapan yang berdekatan dengan lokasi tes beberapa hari sebelumnya.

Kami mencari ruang tes berdasarkan anam-nama yang telah dibagi dan tercantum di papan pengumuman yang dekat dengan lokasi meja registrasi.

Orang tua diberikan tempat menunggu tersendiri, sekitar 5 menit berjalan. 

Bersambung

Comments

Popular Posts