Sok Pintar



Dr. Phill, seorang host suatu acara kedatangan seorang tamu yang sombong, tamu tersebut mengatakan ibunya tidak relevan, dia banyak follower sedangkan ibunya tidak banyak follower-nya.


Dr. Phill kemudian mengatakan, " "The Bigger The Star, The Small The Ego."


"Seseorang semakin terkenal, egonya semakin kecil."


Orang-orang yang pura-pura pintar,


Kata orang kepada Prof. Rhenald Kasali, itu bukan pura-pura pintar tapi sok pinter namanya. Orang yang sombong dalam kebodohannya.


Mengapa banyak sekarang ini?


Karena banyak orang yang pansos, yang ingin cepat terkenal, ingin banyak follower. Dan akhirnya gegabah menabrak kiri kanan.


Mari mengenal siapa saja mereka itu dan mengapa mereka seperti itu?


  1. Mereka dibesarkan dalam peradaban sekolah multiple choice, pilihannya a, b, c, d, memilih salah satu dan akhirnya mereka memilih hanya satu kebenaran.

  2. Meyakini hanya ada 1 kebenaran, hitam atau putih, benar atau salah, padahal di antara hitam dan putih itu terdapat banyak warna, termasuk abu-abu.

  3. Bersuara keras tapi tidak dianggap oleh orang lain, mengapa begitu?

Karena sebenarnya mereka sedang berkelahi dengan dirinya sendiri. Egonya besar sekali, merasa jago dalam banyak hal.

  1. Merasa pintar karena banyak follower

  2. Lebih fokus pada "how" ketimbang mencari "why"

misalnya mereka memberikan pendapat mengapa warung up normal tutup, mereka bilang target mereka ga jelas, pricing begini. Ya itulah marketing, one o one, mereka tidak cari dulu "why" nya tapi langsung melompat pada "how"nya. Sama halnya dengan orang langsung menyimpulkan tentang thrifting itu dibilang pakaian bekas, padahal itu adalah dampak dari sampah fast fashion. Karena tidak mendalami maka langsung melompat pada kesimpulan dan berpikir bahwa kita benar. Biasanya seperti ini sangat menyesatkan.

  1. Yakin sekali padahal hanya sedikit tahu sedikit

Karena mereka tahu sedikit mereka lebih berani, jika mereka tahu banyak, maka mereka merasa belum apa-apa.

  1. Cepat merasa kecewa

karena jika suka jangan terlalu suka, jika senang jangan terlalu senang, biasa saja. Merasa cepat kecewa karena merasa cepat menarik kesimpulan.

  1. Terbiasa berpikir linear

Linear itu garis lurus. Ingin cepat menyederhanakan sesuatu, setelah A, B, setelah B.

  1. Segala sesuatu di luar garis logika linear mereka dianggap "error'"

Padahal bisa saja error' ini dianggap anomali, apalagi error-nya tinggi sekali. Orang yang berpikir linear, tidak mau pusing dengan outlier. Para ahli belakangan  menemukan dan menyimpulkan bahwa outlier itu adalah insight dalam science yang sangat penting sekali.

  1. Mereka berpikir Convergent

Berpikir menyempit hanya ingin mendapatkan satu jawaban saja. Padahal dalam era sosial media, teknologi seperti ini dalam peradaban yang destruktif yang memisahkan masalah dengan hari esok, kita melihat ada kebenaran masa lalu dan masa depan. Dan ada kebenaran karena sesuatu dan ada kebenaran lainnya. Maka itu yang disebut berpikir Divergen. Maka Divergent itu dimiliki oleh orang dengan perspektif yang luas, senang membaca buku, senang art and science, senang eksplorasi. Jadi jangan buru-buru menyimpulkan dengan pendekatan dengan cara Konvergen. Contoh dalam kehidupan saat ini semakin banyak beberapa macam kebenaran, selalu bertengkar satu sama lain. Di 2019, Indonesia mengenal taksi dan ojek online, yang marah siapa? Mereka yang tinggal di pangkalan. Misalnya dalam dunia pendidikan memisahkan science dan fiction padahal dua-duanya hidup berdampingan. Segala sesuatu yang ada di dunia fiction menjadi science, maka science dan fiction hendaknya jangan dipisahkan.


Insight


"A truly intelligent person is one who can pretend to be a fool in front of a fool who pretend to be intelligent."


"Orang-orang yang benar-benar cerdas adalah mereka yang tidak menonjolkan kepintarannya di depan orang-orang yang berpura-pura pintar."


"Lebih baik berdebat dengan 100 orang pintar daripada berdebat dengan 1 orang, karena orang bodoh tidak memiliki landasan ilmu." - Imam Syafi'i-


"Itu sebabnya kita harus menghindari perdebatan-perdebatan tidak penting, daripada menghabiskan energi kemudian kita menjadi sama seperti mereka."


Sumber

10 Ciri Orang Sok Pintar


Comments

Popular Posts