Antrian

 


Menyerobot antrian adalah tindakan yang merugikan dan tidak etis. 

Ini merusak prinsip kesopanan, keadilan, dan mengganggu keseimbangan sosial. 

Namun, kisah-kisah tentang menyerobot antrian seringkali mengungkapkan kegagalan moral seseorang, konsekuensi dari keserakahan atau ketidaksabaran, menjadi daya tarik tersendiri, sebagai pembelajaran untuk diri ini. 

 Antrian di Supermarket

Di sebuah supermarket sibuk di pusat kota, terjadi kisah tentang seorang pria bernama Adam.  

Suatu hari, dia pergi ke supermarket untuk berbelanja makanan untuk dirinya. 

Ketika dia melihat antrian panjang di kasir, rasa kesal langsung menyergapnya. 

Tanpa ragu, Adam memutuskan untuk menyerobot antrian dengan alasan "saya hanya punya satu item."

Namun, aksi tersebut tidak luput dari perhatian seorang ibu yang sedang mengantri bersama anak kecilnya. 

Ibu itu menegur Adam dengan sopan, "Maaf, tapi kami semua menunggu giliran dengan baik." 

Adam merasa malu dan meminta maaf sebelum kembali ke belakang antrian.

Antrian di Konser Musik

Di konser musik terbesar tahun ini, ribuan orang berkumpul untuk menikmati penampilan dari artis terkenal. 

Di tengah euforia dan kerumunan, terjadi kekacauan di pintu masuk. 

Seorang wanita bernama Sarah berusaha masuk ke dalam dengan cepat, tanpa mengindahkan antrian yang panjang. 

Dia berdalih bahwa dia memiliki tiket VIP dan tidak perlu mengantri seperti orang lain.

Namun, petugas keamanan tidak membiarkannya begitu saja. 

Mereka menegur Sarah dan meminta dia untuk kembali ke belakang antrian sesuai prosedur yang berlaku untuk semua orang. 

Sarah meminta tolong kepada panitianya untuk memberlakukan sistem pintu masuk berdasarkan jenis tiket. 

Karena Sarah bingung prosedur jalur antrian tidak teratur. 

Antrian di Pendaftaran Sekolah

Di sebuah pendaftaran sekolah yang prestisius, terdapat sistem antrian online untuk menghindari kerumunan yang berlebihan. 

Namun, seorang ayah bernama John memanfaatkan celah dalam sistem untuk memasukkan anaknya ke dalam antrian yang lebih awal dengan menggunakan beberapa akun palsu.

Ketika kecurangan ini terungkap, sekolah mengambil tindakan tegas dengan mencoret nama anak John dari daftar pendaftaran. 

John menyadari bahwa tindakannya tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan anaknya. 

Dia belajar dari kesalahannya dan meminta maaf kepada sekolah serta memilih untuk mendaftarkan anaknya dengan cara yang jujur dan adil.

Pada sebuah antrian yang mengular dengan kondisi sempit, seseorang ibu mengantri, sengaja berdiri menyamping di di sebelah antrian yang berada di depan, si ibu antrian ketiga, dan kasir sedang melayani antrian pertama, kemudian disusul antrian kedua yang sedang menunggu. . 

Kemudian datang pengunjung berikutnya menjadi antrian keempat, yang memposisikan di belakang antrian kedua, lurus, tidak menyamping seperti si ibu tadi yang menjadi antrian ketiga. 

Ketika selesai antrian pertama di depan, dan antrian kedua dilayani berikutnya, si ibu antrian ketiga menggeser kakinya, dan masuk ke antrian pengunjung kedua dan keempat. Masuk ke tengah-tengah. 

Si ibu, berkata, pada pengunjung antrian ke-empat, “maaf, kak, saya datang duluan.”

Si kakak, berkata, “iya ya bu, kenapa tadi tidak antri di belakangnya? “

Si ibu, menjawab, “kalau lurus menghalangi jalan.”

Si kakak, menjawab, “oh ok, iya iya bu.”

Hikmah

Kisah-kisah ini mengilustrasikan bahwa menyerobot antrian tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mencerminkan kegagalan moral individu yang melakukannya. 


Dalam situasi apapun, penting untuk menghormati proses antrian dan mengantri dengan sabar. 


Karena pada akhirnya, kesabaran dan sikap hormat terhadap orang lainlah yang membangun keharmonisan dalam masyarakat.


Berikut beberapa tips untuk mengurangi rasa bosan saat menunggu dalam antrian yang panjang:

  1. Bawa Buku atau Ebook: Bawa buku atau baca ebook di smartphone Anda untuk membunuh waktu dengan membaca cerita yang menarik.

  2. Dengarkan Podcast atau Audiobook: Dengarkan podcast atau audiobook favorit Anda untuk menghibur diri dan belajar sesuatu yang baru.

  3. Mainkan Game di Ponsel: Unduh beberapa game di ponsel Anda untuk dimainkan saat menunggu. Ada banyak game yang seru dan menghibur.

  4. Berkomunikasi dengan Teman atau Keluarga: Gunakan waktu menunggu untuk bertukar pesan dengan teman atau keluarga melalui pesan teks atau aplikasi perpesanan.

  5. Pelajari Sesuatu Baru: Gunakan aplikasi pembelajaran seperti Duolingo untuk belajar bahasa asing atau mempelajari topik baru yang menarik minat Anda.

  6. Mediasi atau Berdoa: Manfaatkan waktu menunggu untuk bermeditasi atau berdoa. Ini bisa membantu menenangkan pikiran dan merasa lebih tenang.

  7. Observasi Lingkungan Sekitar: Amati lingkungan sekitar Anda dan nikmati momen mengamati orang-orang dan kegiatan di sekitar Anda.

  8. Buat Daftar Hal-hal yang Ingin Dilakukan: Gunakan waktu menunggu untuk membuat daftar hal-hal yang ingin Anda lakukan atau rencanakan kegiatan mendatang.

  9. Coba Teknik Pernapasan: Gunakan teknik pernapasan yang dalam dan lambat untuk membantu menenangkan diri dan mengurangi stres.

  10. Berinteraksi dengan Orang Lain: Jika memungkinkan, ajak berbicara orang-orang di sekitar Anda untuk mengobrol dan menghilangkan rasa bosan.

  11. Membuat Sketsa atau Menggambar: Bawa buku catatan atau aplikasi gambar di ponsel Anda untuk membuat sketsa atau menggambar hal-hal yang Anda lihat atau bayangkan.

  12. Bermain Permainan Otak: Cobalah permainan otak seperti Sudoku, teka-teki silang, atau teka-teki lainnya untuk menjaga pikiran tetap aktif.

  13. Nikmati Musik atau Playlist Favorit: Dengarkan musik atau playlist favorit Anda untuk meningkatkan suasana hati dan membuat waktu terasa lebih cepat berlalu.

  14. Berolahraga atau Berdiri: Manfaatkan waktu menunggu untuk berolahraga ringan atau sekadar berdiri dan berjalan-jalan untuk menjaga tubuh tetap aktif.

  15. Berbicara dengan Orang Lain di Antrian: Jika suasana memungkinkan, cobalah berbicara dengan orang lain di antrian untuk mengurangi rasa bosan dan mungkin bahkan membuat teman baru.

Semoga tips ini membantu Anda, terutama diri sendiri mengurangi rasa bosan saat menunggu dalam antrian yang panjang. 

Comments

Popular Posts